Wallpaper |
Senang sekali bisa menang giveaway dari KAORI Nusantara dan Jive Movie sehingga saya dapat nonton film animasi Detective Conan: Sunflowers of Inferno di bioskop CGV Blitz Grand Indonesia pada Selasa (4/8/2015).
Detective Conan: Sunflowers of Inferno berkisah tentang pencurian lukisan antik bergambar bunga matahari atau sunflowers atau himawari karya Van Gogh. Lukisan itu dilelang dan berhasil terjual dengan harga yang sangat tinggi. Karya tersebut merupakan salah satu dari tujuh lukisan bunga matahari karya mendiang Van Gogh.
Lukisan tersebut yang akhirnya jatuh ke tangan pengusaha kaya bernama Jirokichi Suzuki seharga USD 300 juta. Dalam rangka menjaga lukisan berharga mahal itu, Suzuki mempekerjakan tujuh orang spesialis yang dijuluki Seven Samurai yang mana salah satu anggotanya adalah detektif Kogoro Mori.
Antagonis pada film itu adalah Kaito Kid, pencuri paling disegani dalam seri anime adaptasi dari manga detektif karya Gosho Aoyama ini yang mana ia selalu memiliki cara untuk lolos dari Conan.
Sebagai penikmat seri anime Detective Conan, menurut saya movie ke-19 ini cukup seru walaupun kerumitan kasusnya kurang begitu tinggi. Selain itu, peralatan detektif yang digunakan oleh Conan pada movie ini tidak begitu banyak. Bahkan tidak ada alat mutakhir baru sehingga kesan saat nonton pun datar.
Film yang mulai tayang pada Rabu (5/82015) ini menggunakan penyuaraan berbahasa Jepang yang diterjemahkan lewat sub-tittle berbahasa Inggris dan Indonesia. Sayangnya, durasi untuk setiap teksnya terasa begitu cepat sehingga dialognya akan sulit untuk dimengerti bagi anak-anak yang baru bisa membaca.
Sumber
This in me! |
ikut berdiskusi pada "Review Detective Conan: Sunflowers of Inferno"
Posting Komentar
Bagaimana pendapat anda tentang Game Online Indonesia tersebut, kawan?